Label

Minggu, 13 Januari 2013

Kisah Wayan Mertayani yang Menjuarai Lomba Foto Internasional berkat Kamera Pinjaman



Kisah Wayan Mertayani patut diacungi jempol. Meski tak punya kamera, gadis 16 tahun asal Karangasem, Bali, itu berhasil menjuarai lomba foto internasional di Belanda. Mei tahun lalu, dia bahkan diundang ke Negeri Kincir Angin tersebut. Kini, Wayan sedang menunggu hadiah uang yang dijanjikan dengan harapan bisa mengurangi kemiskinan keluarganya.



———————————————
CHAIRUL AMRI S., Karangasem
———————————————
Siang itu, langit di atas Pantai Bias Lantang tampak mendung. Meski demikian, pantai di Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, tersebut terlihat indah dipandang. Di pinggir pantai itu, terdapat sebuah rumah sangat sederhana, berukuran sekitar 3 x 4 meter. Semua dinding rumah tersebut terbuat dari gedek (anyaman bambu) dan beratap seng.Itulah rumah Wayan Mertayani. Sehari-hari, gadis 16 tahun tersebut tinggal bersama ibunya, Ni Nengah Kirep, 45, dan adiknya, Ni Nengah Jati, 13. Untuk menyambung hidup, Kirep beternak ayam yang jumlahnya hanya belasan ekor. Selain itu, dia menjadi pemulung barang-barang bekas. Ketika Radar Bali (Jawa Pos Group) berkunjung ke rumahnya siang itu, Wayan sedang bersiap-siap berangkat sekolah. “Saya sekarang kelas satu SMA,” kata Wayan yang akrab disapa Sepi itu karena lahir pas hari raya Nyepi.Melihat kehidupan sehari-hari Wayan yang jauh dari kesan berkecukupan, mungkin tak akan pernah ada yang mengira bahwa gadis berwajah manis tersebut menjadi juara lomba foto internasional di Belanda. Tapi, itulah yang terjadi.
Bagaimana ceritanya? Semua itu bermula ketika Wayan berkenalan dengan Mrs Dolly Amarhoseija, turis asal Belanda, Juli 2009. Dari perkenalan tersebut, hubungan mereka kian akrab. Wayan yang sejak kecil bercita-cita menjadi wartawan tertarik pada kamera milik Dolly.
Oleh Dolly, Wayan diajari cara memotret. Selanjutnya, kamera digital itu dipinjamkan Dolly kepada Wayan. Betapa gembiranya Wayan saat itu. Berbekal kamera pinjaman milik Dolly, Wayan memotret sejumlah objek di sekitar rumahnya.
Di antara belasan objek yang dibidik Wayan, ada salah satu objek yang menarik perhatian Dolly yang memang menekuni bidang fotografi tersebut. Objek itu adalah potret pohon ubi karet dengan dahan tanpa daun yang tumbuh di depan rumah Wayan. Seekor ayam bertengger di salah satu dahan tanpa daun itu. Ada juga handuk merah jambu dan baju keseharian yang dijemur di bawahnya.
Karena dianggap bagus, atas seizin Wayan, foto tersebut dikirim Dolly ke Belanda untuk mengikuti lomba foto internasional 2009 yang dihelat Yayasan Anne Frank. Tak disangka-sangka, hasil jepretan Wayan dengan objek pohon ubi karet dan ayam itu ternyata memikat 12 fotografer dunia dari World Press Photo yang menjadi juri dalam ajang lomba tersebut. Objek yang dibidik Wayan itu pun akhirnya ditetapkan sebagai juara karena dianggap sangat tepat dengan tema dalam lomba tersebut: Apa Harapan Terbesarmu?.
Kabar membanggakan itu diterima Wayan akhir Desember 2009 melalui Merry. Dia adalah pemilik vila Sinar Cinta di Karangasem, Bali, yang juga teman Dolly. Atas prestasi tersebut, Wayan diundang ke Belanda pada 3 Mei lalu untuk menerima langsung hadiah. Yakni, kamera saku digital, laptop, serta uang Rp 40 juta.
Mengapa membidik ayam yang sedang bertengger di pohon ubi karet itu? “Ayam itu adalah simbol diri dan kehidupan keluarga kami. Ayam itu kalau panas kepanasan dan kalau hujan kehujanan. Sama seperti saya,” jawab Wayan. Lebih lanjut, dia menceritakan, meski punya rumah, rumah yang dia tinggali itu tak ideal disebut rumah. “Karena atapnya seng, kalau panas kami kepanasan. Kalau hujan, kami kehujanan. Sebab, atapnya banyak yang bocor,” ceritanya.
Ketika ditanya, apakah ada yang berubah setelah dia berhasil meraih juara bergengsi itu” Wayan hanya tersenyum. “Nggak ada yang berubah. Sama saja seperti dulu. Kami masih tinggal di gubuk ini. Kalau pun ada yang berubah, ya, saya banjir sanjungan, he” he” he?,” kata Wayan dibarengi tawanya yang renyah. Terutama sanjungan dari teman-teman sekolah dan bapak/ibu gurunya.
Wayan mengakui, sejak dia mendapatkan penghargaan dari Yayasan Anne Frank, pandangan orang terhadap keluarganya berubah. Dulu, baik dia maupun ibunya kerap menuai cibiran dari sebagian warga. Meski demikian, apa yang pernah dia raih, rupanya tak membuat Wayan besar kepala. Dia masih tetap menjalani hidupnya seperti sebelum mendapatkan penghargaan. “Tentu saya bersyukur. Tapi, saya juga tidak mau berlebihan,” kata penggemar berat novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ini.
Wayan mengatakan, hidup keluarganya memang masih jauh dari berkecukupan. Ayahnya meninggal, sejak Wayan masih balita. Untuk menyambung hidup, ibu Wayan bekerja serabutan. Selain beternak ayam dan menjadi pemulung, sang ibu, Kirep, juga berjualan makanan di tepi pantai. Tapi, untuk aktivitas ini, Kirep mengaku terpaksa berhenti. Itu karena sebulan terakhir ini kesehatannya terganggu. “Ibu saya terkena gangguan ginjal. Sebenarnya sejak 2003 lalu. Tapi, akhir-akhir ini sering kumat,” papar Wayan yang kisah hidupnya telah dibukukan dengan judul  Potret Terindah dari Bali ini.
“Ginjal kanan saya kumat lagi. Kalau angkat yang berat-berat terasa sakit,” ujar Kirep, yang siang itu mendampingi puteri sulungnya. Dengan kondisi seperti itu, Kirep lebih banyak di rumah. Pagi hari dia hanya memulung. Selesai itu, dia pun kembali ke rumah untuk memasak serta mengurus ternak ayam serta kambing yang dia gembalakan di pinggiran pantai.
Dari ternak-ternak itulah, keluarga Kirep melanjutkan hidupnya. Kadang kala, dia terpaksa menjual kambing agar Wayan dan adiknya, Jati, bisa bersekolah. Termasuk, untuk makan sehari-hari bagi keluarganya.
“Seminggu lalu, saya terpaksa menjual ayam. Laku Rp 50 ribu. Kebetulan uang itu untuk biaya sekolah Wayan dan Jati,” katanya. “Tiga minggu lalu saya melepas satu ekor kambing untuk dijual. Soalnya saya sudah bingung cari uang dapur dan uang untuk sekolah anak-anak saya,” tambahnya, dengan kedua mata menerawang.
Saat ini, Wayan sedang menunggu hadiah uang senilai Rp 40 juta yang menjadi haknya atas prestasi yang diperoleh di Belanda. “Uang itu sedang diurus Bu Merry,” kata Wayan, dengan mata berbinar penuh harap. Dia mengatakan, uang itu rencananya untuk membeli tanah, selanjutnya dibangun rumah. Sebab, rumah yang ditempati Wayan saat ini, bukan lah rumahnya sendiri. “Rumah itu bukan milik kami. Kami hanya disuruh menempati oleh orang yang kasihan dengan nasib kami,” tutur Wayan.
Dengan nada bergetar, Wayan menceritakan, bahwa semula dia tinggal di rumah kakek dari ayahnya. Tapi, setelah sang ayah meninggal, tanpa alasan jelas, Kirep, Wayan dan adiknya  yang saat itu masih balita, diusir oleh keluarga sang kakek. Selanjutnya, Wayan tinggal di rumah kakek dari ibunya. Di sini pun, nasib Wayan tak mujur.
Tak berapa lama, Kirep, Wayan dan adiknya juga diusir. Beruntung, dalam kondisi terkatung-katung itu, ada seorang yang iba. Dia adalah pemilik lahan pengeringan garam yang terletak di pinggiran Pantai Bias Lantang, Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. Di atas lahan itu, kebetulan ada rumah, dan Kirep diperbolehkan tinggal di sana bersama dua anaknya, sampai sekarang.
Kisah pilu Wayan ini sudah dibukukan dengan judul Potret Terindah dari Bali yang disusun Pande Komang Suryanita. “Saya sangat berharap mendapat royalti dari buku itu. Rencananya akan kami buat tambahan membeli tanah dan membangun rumah,” katanya.(jpnn/kum)
Sumber artikel diambil dari Jawa Pos National Network (JPNN)

Hobi Unik, Bintang Porno Jepang Ini Suka Kumpulkan Sperma Fans






Uta Kohaku meminta para fansnya untuk mengirimkan botol yang berisi seperma kerumahnya bintang porno 20 tahun ini pun juga meminta menuliskan nama didalam botol yang ada sepermanya.



Tujuan Uta Kohaku meminta setiap botol seperma diberi nama agar Uta Kohaku bisa menyebutkan nama nama yang telah mau meberikan sepermanya untuk dirinya rencanaya Uta Kohaku akan mengucapkan terimakasih pada film porno terbarunya yang berjudul “Semen Collection 2″.


Setidaknya Uta Kohaku telah menerima banyak botol seperma dari para fansya yang kini ia simpan dirumahnya Uta Kohaku merasa senag mendapatkan kiriman seperma dari par fansnya.



Uta Kohaku pun mengunggah fotonya saat bersama sejumlah botol berisi cairan sperma tersebut. “Cairan ini dari fansku. Luar biasa. Menakjubkan,” ujarnya.



Sumber :palingseru.com 

Senin, 19 November 2012

‎| UNIKOM ACT for Soreang | (Pos Rotaract Bandung)




‎| UNIKOM ACT for Soreang | 

(Sekedar info) Suasana pos pengumpulan donasi "Rotaract Bandung" untuk korban banjir Soreang, di Clio Cafe, Jl. Supratman no. 45 Bandung.

Penggolongan bantuan dari kawan-kawan UNIKOM sekalian yang tadi siang telah dilaksanakan di depan kampus UNIKOM. 

Sumbangan yang diberikanBerupa uang, makanan,
 baju, perlengkapan medis dan perlengkapan lainnya..

Terimakasih untuk kawan-kawan sekalian atas segala bentuk partisipasinya, semoga bantuan yang telah kawan-kawan semua berikan berguna bagi para korban banjir di Soreang, Amin..
#prayforsoreang #actforsoreang

Jumat, 16 November 2012

Manisnya Warna-Warni Rainbow Cake


Image

Bandung, Rainbow cake kini banyak dicari dan digemari oleh banyak orang, khususnya para kaula muda yang penasaran dengan warna-warni menggoda dari rainbow cake. Terbukti dari banyaknya kafe dan cake shop yang menjadikan rainbow cake sebagai menu favorit  di tempatnya.
Tidak hanya rasanya yang lezat dan tekstur yang lembut, keunikan rainbow cake terdapat pada warna yang meriah. Warna-warni tersebut menjadi ciri dan daya tarik yang membuat penasaran dan ingin mencicipinya.
Cake asal Amerika ini mulai digandrungi pecinta kuliner di Indonesia, seperti di The Sugarush Cafe yang berada di Jalan Braga selalu dipenuhi oleh pengunjung. Kafe yang buka sampai dengan pukul 23.00 WIB menyajikan berbagai jenis cake, aneka makanan dan berbagai jenis minuman ala Sugarush Cafe.
Darwin, manajer The Sugarush Cafe mengakui dalam penjualan rainbow cake kurang lebih 30 loyang setiap harinya. Dengan harga Rp 23.000/potong dan Rp 230.000/loyang. “Kita nawarin makan di kafe gak terlalu mahal tapi tetep enak,” ujar Darwin.
“Yang membedakan rainbow cake di sini dengan tempat lain yaitu dari warna yang digunakan, Sugarush Cafe tidak menggunakan warna ungu dan dari rasa juga tidak mengutamakan rasa manis saja tetapi kita ada sedikit rasa asam dan creamy,” tambah Darwin.
Selain rainbow cake, Sugarush juga mempunyai menu lain yang tidak kalah disukai pengunjung yaitu Red Velvet dan Strawberry Ombre. 
REZAPRAMONO, YEHEZKIEL

Senin, 12 November 2012

10 Foto Berwarna Pertama Di Dunia



Foto Biara Svetlitsa Island, Saint Nihil Stolbenskii Biara, Danau Seliger Tahun 1910 oleh Sergei Mikhailovich Prokudin

Kereta Api Trans-Siberia di atas Sungai Kama dekat Perm, Pegunungan Ural Daerah tahun 1910 oleh Sergei Mikhailovich Prokudin-Gorskii

Pabrik tekstil katun interior di Tashkent antara tahun 1905 dan 1915 Sergei Mikhailovich Prokudin-Gorskii

Petani perempuan, Kekaisaran Rusia yang sedang menawarkan buah berry di daerah pedesaan di sepanjang Sungai Sheksna, dekat kota Kirillov foto diambil tahun 1909

Salah satu sisi dari Altar Dmitrievskii Katedral, Vladimir tahun 1911

Pria yang duduk di ambang pintu yurt di latar depan, antara 1905 dan 1915.

Isfandiyar, Khan dari protektorat Khorezm Rusia, antara tahun 1910 dan 1915.

Bashkir switchman, tahun 1910

Laki-laki dan unta penuh dengan barang bawaannya antara 1905 dan 1915


Fotografer berpose dengan dua orang lain, 1915.


Sumber  

Kamis, 08 November 2012

Daftar Tanggal-Tanggal Penting Nasional & Internasional


Januari

1 Januari : Hari Perdamaian Dunia
1  Januari : Tahun Baru
3  Januari : Hari Departemen Agama
5  Januari : Hari Korps Wanita Angkatan Laut (KOWAL)
5  Januari : Hari Ulang Tahun Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
10 Januari : Hari Ulang Tahun Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
15 Januari : Hari Peristiwa Laut dan Samudera
25 Januari : Hari Gizi & Makanan
25 Januari : Hari Kusta Internasional
31 Januari : Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU)

Februari

5  Februari : Hari Ulang Tahun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
5  Februari : Hari Peristiwa Kapal Tujuh
9  Februari : Hari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)
9  Februari : Hari Kavaleri
13 Februari : Hari Persatuan Farmasi Indonesia
14 Februari : Hari Peringatan Pembela Tanah Air (PETA)
19 Februari : Hari KOHANUDNAS
22 Februari : Hari Istiqlal
28 Februari : Hari Gizi Nasional Indonesia

Maret

1 Maret : Hari Kehakiman Indonesia
1 Maret : Hari Peristiwa Serangan Umum di Jogyakarta
6 Maret : Hari KOSTRAD
8  Maret : Hari Wanita Internasional
9  Maret : Hari Musik Nasional
10 Maret : Hari Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI)
11 Maret : Hari Surat Perintah 11 Maret (SUPERSEMAR)
14 Maret : Hari Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
18 Maret : Hari Arsitektur Indonesia
18 Maret : Hari Ulang Tahun Provinsi Lampung
23 Maret : Hari lahir Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)
23 Maret : Hari Meteorologi Sedunia
24 Maret : Hari Peringatan Bandung Lautan Api
27 Maret : Hari Women International Club (WIC)
30 Maret : Hari Film Indonesia

April

1  April : Hari Bank Dunia
6  April : Hari Nelayan Indonesia
7  April : Hari Kesehatan Internasional
9  April : Hari Penerbangan Nasional
9  April : Hari TNI Angkatan Udara
15 April : Hari Zeni
16 April : Hari KOPASSUS (Komando Pasukan Khusus)
18 April : Hari Peringatan Konferensi Asia Afrika
19 April : Hari Pertahanan Sipil (HANSIP)
20 April : Milad PKS (Partai Keadilan Sejahtera)
21 April : Hari Kartini
22 April : Hari Bumi
24 April : Hari Angkutan Nasional
24 April : Hari Solidaritas Asia-Afrika
27 April : Hari Permasyarakatan Indonesia

M e i

1  Mei : Hari Peringatan Pembebasan Irian Barat
1  Mei : Hari Buruh Sedunia(MayDay)
2  Mei : Hari Pendidikan Nasional
3  Mei : Hari Surya
4  Mei : Hari Bangkit Pelajar Islam Indonesia
8  Mei : Hari Henry Dunant
5  Mei : Hari Lembaga Sosial Desa (LSD)
11 Mei : Hari POM – TNI
17 Mei : Hari Buku Nasional
19 Mei : Hari Korps Cacat Veteran Indonesia
20 Mei : Hari Kebangkitan Nasional
21 Mei : Hari Peringatan Reformasi
31 Mei : Hari anti tembakau internasional

Juni

1  Juni : Hari Lahir Pancasila
1  Juni : Hari Anak-anak Sedunia
3  Juni : Hari Pasar Modal Indonesia
3  Juni : Hari Jadi Kota Bogor
5  Juni : Hari Lingkungan Hidup Sedunia
17 Juni : Hari Dermaga
17 Juni : Hari Ulang Tahun Kota Bandar Lampung
22 Juni : Hari Ulang Tahun Kota Jakarta
24 Juni : Hari Bidan Indonesia
26 Juni : Hari Anti Narkoba Sedunia
29 Juni : Hari Keluarga Berencana Nasional

Juli

1  Juli : Hari Bhayangkara
1  Juli : Hari Anak-anak Indonesia
5  Juli : Hari Bank Indonesia
9  Juli : Hari Satelit Palapa
12 Juli : Hari Koperasi
22 Juli : Hari Kejaksaan
23 Juli : Hari Anak Nasional
23 Juli : Hari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Hari ultah uyi
29 Juli : Hari Bhakti TNI Angkatan Udara

Agustus

5  Agustus : Hari Dharma Wanita Indonesia
8  Agustus : Hari Ulang Tahun ASEAN
10 Agustus : Hari Veteran Nasional
13 Agustus : Hari Peringatan Pangkalan Brandan Lautan Api
14 Agustus : Hari Pramuka
15 Agustus : Hari mengudaranya RBTV Asli Jogja
17 Agustus : Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
18 Agustus : Hari Konstitusi Republik Indonesia
19 Agustus : Hari Departemen Luar Negeri Indonesia
21 Agustus : Hari Maritim Nasional
24 Agustus : Hari Televisi Republik Indonesia (TVRI)
30 Agustus : Hari Orang Hilang Sedunia

September

1  September : Hari Polisi Wanita (POLWAN)
3  September : Hari Palang Merah Indonesia (PMI)
8  September : Hari Aksara
8  September : Hari Pamong Praja
9  September : Hari Ulang Tahun Partai Demokrat
9  September : Hari Olahraga Nasional
11 September : Hari Radio Republik Indonesia (RRI)
17 September : Hari Perhubungan Nasional
24 September : Hari Tani
26 September : Hari Statistik
27 September : Hari Pos Telekomunikasi Telegraf (PTT) dan Hari Ulang tahun Cowok uyi
28 September : Hari Kereta Api
29 September : Hari Sarjana Indonesia
30 September : Hari Peringatan Pemberontakan G30S/PKI

Oktober

1  Oktober : Hari Kesaktian Pancasila
5  Oktober : Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI)
9  Oktober : Hari Surat Menyurat Internasional
10 Oktober : Hari Kesehatan Jiwa
14 Oktober : Hari Pangan Sedunia
15 Oktober : Hari Hak Asasi Binatang
16 Oktober : Hari Parlemen Indonesia
20 Oktober : Hari Ulang Tahun Golongan Karya
24 Oktober : Hari Dokter Indonesia
24 Oktober : Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
27 Oktober : Hari Penerbangan Nasional
27 Oktober : Hari Listrik Nasional
28 Oktober : Hari Sumpah Pemuda
29 Oktober : Hari KORPRI
30 Oktober : Hari Keuangan

November

3  November : Hari Kerohanian
10 November : Hari Pahlawan
10 November : Hari Ganefo
12 November : Hari Kesehatan Nasional
14 November : Hari Brigade Mobil (BRIMOB)
14 November : Hari Diabetes Sedunia
21 November : Hari Pohon
22 November : Hari Perhubungan Darat
25 November : Hari Guru

Desember

1  Desember : Hari AIDS Sedunia
1  Desember : Hari Artileri
3  Desember : Hari Internasional Penyandang Cacat
9  Desember : Hari Armada
10 Desember : Hari Hak Asasi Manusia
12 Desember : Hari Transmigrasi
15 Desember : Hari Infanteri
19 Desember : Hari Bela Negara
22 Desember : Hari Ibu
22 Desember : Hari Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI)
22 Desember : Hari Sosial
22 Desember : Hari Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD)


sumber :

Selasa, 06 November 2012

(KULINER) MOCHILOK : Mengangkat Derajat Mochi dan Cilok

Mochilock - Photo by Deadlinews

 Cemilan berbahan dasar aci/tepung kanji dengan tekstur yang kenyal dan dibuat dengan cara dikukus atau biasa disebut cilok sudah sangat tidak asing lagi di telinga masyarakat Kota Bandung, makanan tradisional ini masih sangat digemari oleh kalangan anak-anak sampai dengan dewasa sekalipun. Mochilok menyediakan menu berbeda dari kebanyakan cilok yang hanya dikukus dan disajikan dengan bumbu kacang, kecap atau saus.Tapitunggu dulu,cilok yang satu ini disajikan dengan cara yang berbeda loh...dipanggang lalu dilumuri dengan bumbu barbeque lengkap dengan saus dan mayonesnya. Hmmm... Jelas ini merupakansuatu sajian yang baru tetapi tidak menghilangkan cita rasa cilok itu sendiri agar tetap menjadi ciri khas dari camilan cilok tersebut.
Mochilok yang berlokasi di jalan Kubangsari VII No. 42 Sekeloa Bandung ini membuka kedainyamulai pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB, itu pun jika belum kehabisan. Awalnya Iman, pemilik Mochilok mencicipi cilok buatan kaka iparnya yang kemudian Iman modifikasi cilok dengan caradipanggang. “Saya ingin mengangkat derajat cilok dari kesan murahan” ujarnya. Untuk satu tusuk cilok bakar ini, anda cukup merogoh kocek Rp 2.000,-
Iman lulusan desain grafis yang bosan menjadi pegawai ini, telah menjalankan usahanya selama kurang lebih empat bulan, ia memasarkan dagangannya melalui jejaring sosial. Mochilok mampu manghabiskan 500 tusuk setiap harinya. “Kurang lebih tiga jam kami sudah kehabisan, belum lagi banyaknya pesanan dari pelanggan untuk delivery order” tambah Iman.
Soal rasa tidak perlu ditanya lagi, seperti yang dituturkan Ela Meliya salah seorang pengunjung yang sengaja datang dari ujung berung. “Sebelumnya sih saya belum pernah denger ada cilok dibakar, ternyata rasanya beda dengan cilok-cilok biasanya”.
Selain cilok bakar rasa barbeque, menu yang cukup unik yaitu Mochi Ice Cream. Perpaduan unik antara kelembutan kue mochi berisi es krim dengan berbagai varian rasa yang memberikan sensasi berbeda menikmati kue mochi. Ada beberapa varian rasa yang ditawarkan di Mochilok, yaitu cokelat, vanila, stawberry, dan juga green tea.
Mochi Ice Cream dibandrol dengan harga Rp 3.500,- /pcs, sedangkan untuk rasa green tea Rp 4.000,- /pcs. Menurut Iman, Mochi Ice Cream laku mencapai ribuanpcs setiap harinya.“Mochi Ice Cream di sini beda sama mochi ice cream tempat lain, kalau di sini mochinya lebih empuk,nggak keras, tapi es krim di dalamnya tetap frozen” ujar Choiri Amalia, pelanggan setia Mochilok.
Untuk kedepannya, Mochilok berencana memperluas usahanya dengan membuka cabang di jalan Paledang, Bandung.Don’t Judge A MOCHI by Its CILOK.

(Reza Pramono/Yehezkiel/Goegah Gundara/Gita Larasati)